Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan sejumlah susu formula bayi terkontaminasi bakteri Eenterobacter Sakazaki. Bakteri bisa mengakibatkan kelumpuhan pada syaraf otak bayi, penyakit Enteritis, Sepsis, dan Meningitis.

Ahli Hispatologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB Sri Estuningsih, mengungkap temuan ini setelah meneliti sejak 2003 hingga 2006. Dari 22 sampel susu formula bayi yang beredar di pasaran, sepertiganya terkontaminasi bakteri Enterobacter Sakazaki. Bakteri amat berbahaya bagi berumur di bawah satu tahun.

Sri menambahkan sampel susu formula yang diteliti berasal dari produk lokal. Dari 12 isolat yang diuji terdapat 6 isolat yang menghasilkan Enteroksin. Menurut dia, hasil pengamatan hispatologis saat ini masih membutuhkan penelitian mendalam.

Paling Cuma Bikin Bayi Mencret

Itulah yang dikatakan Kepala BPOM dan Menteri Kesehatan terkesan tak ambil pusing terkait dugaan adanya kebocoran standar higienitas pembuatan susu formula untuk bayi sehingga dianggap beracun (harian KONTAN-25 Februari 2008).
BPOM menyatakan tidak akan menindaklanjuti temuan susu mengandung bakteri. Menurut Kepala BPOM dokter Husniah Rubiana, penelitian yang dilakukan IPB itu berlangsung dalam kurun waktu 2003 hingga 2006. Karenanya, BPOM meyakini saat ini tidak ada lagi susu beracun yang beredar di pasar.

Bahaya Bakteri Sakazaki berikut inilah Bahaya Bakteri Sakazaki tentang Bahaya Bakteri Sakazaki artikel Bahaya Bakteri Sakazaki –Bahaya Bakteri Sakazaki oleh Enterobacter sakazakii merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae . Sampai tahun 1980 E. sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter cloacae berpigmen kuning.

Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama Enterobacter sakazakii untuk menghargai seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA hibridisasi yang menunjukkan kemiripan 41% dengan Citrobacter freundii dan 51% dengan Enterobacter cloacae.

Enterobacter sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus dan lalat merupakan sumber infeksi.

Enterobacter sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi E. sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.

Bahaya Kesehatan, Laporan mengenai infeksi E. sakazakii menunjukkan bahwa bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi E. sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Enterobacter sp. merupakan patogen nosokomial yang menjadi penyebab berbagai macam infeksi termasuk bakteremia, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, osteomyelitis, dan infeksi mata.

Angka kematian akibat infeksi E. sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita infeksi E. sakazakii meninggal dalam waktu satu minggu setelah diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis infeksi E. sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis infeksi.

pencegahan

Sesuai apa yang dikatakan oleh Profesor Dr Walujo Soerdibroto dengan penyajian atau pembuatan susu yang aman buat bayi supaya Virus Sakazaki tidak bisa berkembang di tubuh bayi anda inilah beberapa tips dari Profesor tersebut yang beritanya di ambil dari REPORTASE transtv tgl 29 Februari 2008 jam 18.00 wib.
***
Pembuatan susu yang baik ada beberapa langkah tetepi yang harus kita perhatikan adalah menjaga kebersihan perangkat terutama kita yang membuat susu tsb.
Yang pertama : botol di cuci bersih , air yang di gunakan untuk mencampur susu tersebut haruslah air mendidih 70 °C karena akan air mendidih itu akan dapat membunuh Virus Sakazaki tsb. Kedua, susu dikocok, biasakan di buat dalam jumlah kecil supaya habis di konsumsi bayi, susu juga tidak disarankan untuk di panaskan apabila telah masuk lemari es karena akan merusak kandungan susu. Selanjutnya ikuti petunjuk dari label susu yang akan kita buat tersebut, susu yang dibuat jangan lebih dari 4 jam, sebaiknya begitu di buat langsung di minum
***
Nah inilah yang dikatakan Frof Dr Walujo Soerdibroto salah satu ahli Gizi sakazaki tsb. Pertanyaannya, apakah kita rela memberi susu bayi kita saat masih mendidih? Alih-alih virus mati, mungkin anak kita ikut KO dok…!